Terinspirasi dari Pilkada Makasar yang dulu pernah ada kotak kosong melawan calon tunggal, dan keputusannya ternyata memenangkan kotak kosong. Sang calon tunggal pun hanya bisa gigit jari, padahal pada waktu itu si calon tunggal merupakan kerabat dari bapak Yusuf Kalla dan di dukung oleh semua partai.
Ternyata walaupun mereka calon tunggal apalah daya mereka kalah melawan kotak kosong, bagaimana bisa si kotak kosong yang menang?
Rupanya si calon tunggal ini mendapatkan perlawanan dari sebagian besar warga Makasar, mereka mengajarkan pada si calon tunggal yang sok berkuasa bahwa rakyat tak bisa di dikte oleh telunjuk kekuasaan. Karena masyrakat berpikir dengan adanya calon tunggal ini hanya merupakan ambisi partai politik bukan aspirasi dari rakyat.
Sebelumnya memang para aktivis disana sudah lantang menyerukan untuk lebih memilih kotak kosong, dari mulut ke mulut warga membisikan bahkan meneriakan “menangkan kotak kosong”. Militansi perlawanan luar biasa, hingga mampu menumbangkan dominasi parpol dan keangkuhan penguasa.
Lalu bagaimanakah dengan Solo?
Bisa dan tetap mungkin ceritanya sama seperti di Makasar. Kotak kosong punya peluang untuk membuat malu Gibran, walaupun masih banyak suara pesimistik. Banyak yang bilang di Solo bukan seperti Makasar, disana basis PDIP, Oligarki sudah menguat dan juga faktor kPU yang cenderung memihak pada putra Presiden ini.
Pesimisme yang sengaja di tonjolkan agar warga solo tidak melakukan perlawanan, walaupun banyak yang tidak suka dengan calon tunggal ini. Sampai-sampai ada anjuran langsung dilantik saja, karena pilkada hanya buang-buang duit saja.
Tidak akan seru tentunya jika warga solo yang tidak setuju hanya menerima calon tunggal begitu saja, ternyata pada saat yang bersamaan juga banyak yang terinspirasi dari Pilkada Makasar dan mulai berbisik-bisik untuk melawan oligarki kekuasaan tumbangkan Gibran.
Mungkin perlawanan warga Solo tidak semilitan warga Makasar, perlawanan tak nampak dan diumbar. Namun alon-alon asal kelakon warga Solo mulai gencar melakukan perlawanan.
Padahal sebelum Gibran ada calon lain yang lebih mumpuni dibanding anak Presiden ini yaitu Ahmad Purnomo, mungkin bila dibandingkan calon sebelumnya sudah mendapat simpati warga solo sebesar 40 persen namun Gibran mungkin kurang dari 20 persen saja. Tapi PDIP malah lebih memilih Gibran untuk maju, hal ini tentu saja membuat kecewa Ahmad Purnomo dan para pendukungnya.
Kejadian ini tentu akan menarik simpati rakyat yang kasihan melihat ketidakadilan terhadap Ahmad Purnomo dan akan lebih memilih kotak kosong untuk menjadi simbol simpati mereka. Juga jangan lupakan PKS, satu-satunya partai yang melawan arus menuju politik dinasti. PKS punya modal suara senilai 5 kursi, modal yang cukup untuk lebih memenangkan kotak kosong.
Juga ada para perindu keadilan di Solo, mereka kerap menjadi tulang punggung demo-demo besar di Solo dan menyuarakan keadilan.
Kalau segenap kekuatan tersebut digabungkan, maka Solo akan menjadi kota kedua setelah Makasar yang memenangkan kotak kosong.
Jual Kaca Film Solar Gard Murah Asli Berkualitas dan Terjamin
4 Jan 2022 | 941
Jual Kaca Film Solar Gard Semarang yang merupakan komponen yang diperlukan untuk mengurangi panas dan silau yang masuk ke dalam mobil. Untuk itulah demi meningkatkan kenyamanan saat berada ...
5 Manfaat Serat untuk Kesehatan Tubuh Anda dan Keluarga
10 Maret 2024 | 616
Serat adalah jenis karbohidrat kompleks yang tidak dapat dipecah menjadi molekul gula oleh tubuh. Manfaat serat untuk kesehatan bisa Anda dapatkan secara maksimal dengan ...
Ingin Aplikasi mu Bisa Dikenal Banyak Orang? Begini Caranya untuk Promosi Aplikasi
9 Jul 2024 | 64
Inovasi teknologi yang semakin pesat telah menciptakan banyak aplikasi baru yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Namun, dengan begitu banyaknya aplikasi yang tersedia di pasar, ...
Dari Ruang Kerja ke Ruang Kelas: Petualangan Belajar di Ma'soem
31 Jul 2024 | 64
Dalam era globalisasi dan persaingan kerja yang ketat, melanjutkan pendidikan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas diri dan peluang karier. Bagi para pekerja di Bandung, ...
Kerugian bagi Website yang Tidak Masuk Halaman Google
13 Jun 2024 | 138
Website merupakan salah satu aset penting bagi bisnis dalam era digital saat ini. Namun, memiliki website saja tidak cukup untuk mendapatkan hasil maksimal jika website tersebut tidak ...
Kegiatan Keagamaan dan Pendidikan Karakter di Pesantren Modern Al Masoem
11 Jul 2024 | 184
Pesantren Modern Al Masoem telah menjadi ikon pendidikan di Bandung dengan memberikan pendekatan berciri khas dalam kegiatan keagamaan dan pendidikan karakter. Sebagai SMA Islam dan SMA ...