Anies Baswedan Geram atas Tindakan Brutal Rantis Brimob yang Tewaskan Driver Ojol di Pejompongan

Oleh Admin, 13 Sep 2025
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, turut menyarakan kemarahannya atas insiden tragis yang merenggut nyawa Affan Kurniawan (21), seorang driver ojek online (ojol) yang tewas setelah dilindas kendaraan taktis (rantis) milik Brimob di Jalan Penjernihan, Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis malam (28/8/2025)

Dalam pernyataan tertulis yang disampaikan kepada media, Anies menyebut insiden tersebut sebagai bentuk kekerasan yang tidak dapat diterima dalam negara hukum. Ia mengungkapkan duka cita mendalam kepada keluarga koprban dan mendesak agar kasus ini segera diusut tuntas tanpa pandang bulu.

“ kita semua berduka atas wafatnya saudara Affan Kurniawan, ia hanya seorang warga biasa yang sedang mencari nafkah. Namun, nyawanya melayang akibat tindakan brutal aparat. Ini bukan hanya tragedy bagi keluarga korban, tapi juga tamparan keras bagi keadilan dan kemanusiaan di negeri ini,” tegas Anies.

Anies menambahkan bahwa dindakan represif semacam ini mencoreng wajah kepolisian yang seharusnya mengayomi, bukan menakuti. Ia menyebut, penggunaan kendaraan taktis dalam situasi yangtidak proporsional menunjukkan kegagalan dalam pendekatan keamanan yang berkeadilan.

“ kita tidak boleh membiarkan kekuasaan bersenjata dijalankan tanpa akuntabilitas. Negara harus hadir untuk melindungi, bukan menindas. Rakyat punya hak untuk merasa aman,” tambahnya.

Insiden tragis ini terjadi ketika Affan tengah melintas di sekitar lokasi unjuk rasa yang berlangsung di jalan Penjernihan. Berdasarkan keterangan saksi mata dan video yang beredar luas di media sosial, Affan terlihat sedang berusaha menghindari kerusuhan saat rantis Brimob melaju dengan kecepatan tinggi dan menabraknya hingga terlindas.

Masyarakat pun beraksi keras. Gelombang protes muncul di berbagai platform digital, dengan tagar #KeadilanUntukAffan menjadi tranding topic di media sosial. Banyak pihak menuntut transportasi penyelidikan dan saksi tegas terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab.

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) juga telah menyatakan akan melakukan investigasi independen terhadap insiden ini. Dalam pernyataan resminya, Komnas HAM menegaskan bahwa dindakan kekerasan oleh aparat harus diawasi secara ketat dan tidak boleh dibiarkan terjadi berulang.

Sementara itu, Kepolisian RI menyatakan akan menyelidiki peristiwa tersebut dan telah menonaktifkan sementara personel yang terlibat. Namun, publik masih menanti langkah konkret dan cepat dalam penanganan kasus ini.

Anies Baswedan, yang selama menjabat sebagai gubernur dikenal memiliki hubungan baik dengan komunitas ojek online, menyerukan agar tragedy ini menjadi momentum untuk mengevaluasi pendekatan aparat keamanan dalam menghadapi warga sipil.

“Kita tidak boleh tinggal diam. Jangan sampai nyawa rakyat kecil kembali jadi korban. Ini waktunya kita berdiri bersama dan menuntut keadilan,” tutup Anies.

Tragedi ini meninggalkan luka mendalam di hati publik, terutama para pengemudi ojek online yang setiap hari menghadapi risiko di jalan demi menghidupi keluarga. Kini, masyarakat menanti: apakah keadilan akan benar-benar diregakkan, atau kasus ini akan kembali menguap begitu saja.

Artikel Terkait

Artikel Lainnya

 
Copyright © KilatUnik.com
All rights reserved