Ketua Majelis Ulama Indonesia atau MUI Jawa Barat Rachmat Syafei mengatakan toleransi di wilayahnya tidak sedang baik-baik saja.
Pernyataan tentang toleransi itu ia lontarkan terkait dengan kasus pembacokan kiai di Indramayu beberapa waktu lalu.
“Iya (intoleransi di Jabar sedang tidak baik-baik saja) seperti itu,” ujar Ketua MUI Jabar, Rachmat Syafei, Selasa (15/3/2022).
Diketahuo, Kiai Ashr Waddahr dibacok oleh seseorang berinisial A ketika sedang berdzikir.
Meski demikian, Rachmat belum bisa memastikan kejadian pembacokan ini ditengarai karena faktor kebencian atau lainnya.
Namun berdasarkan keterangan polisi, pelaku dengan tega membacok kyai karena berbeda paham agama soal ibadah dzikir, sehingga terganggu aktivitas itu ketika dilakukan malam hari.
“Kasus-kasus itu sering muncul terjadi, bukan hanya di Indramayu. Nah, banyak faktor yang membuat hal itu bisa terjadi, perlu diteliti,” ucapnya.
Rachmat mengatakan, toleransi semestinya dijaga dan dirawat dengan baik oleh umat. Ketika ada beda pandangan atau beda paham, maka harus didiskusikan terlebih dahulu dan saling menghargai satu sama lain, bukan diakhiri dengan tindakan melanggar hukum.
“Kalau penyebabnya karena dia tidak toleransi maka dilarang. MUI Jabar sendiri tidak menyenangi sikap seperti itu. Tapi kalau ada faktor-faktor lain bisa turut ditangani pihak kepolisian,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, pembacokan kyai di Indramayu ini karena pelaku merasa terganggu adanya aktivitas zikir di malam hari yang mendatangkan banyak orang.
“Tersangka memiliki paham yang berbeda dengan kyai F, sehingga tidak menyukai zikir tersebut,” kata Ibrahim saat konferensi pers di Mapolda Jabar, Kamis (10/3/2022) lalu.
Menurut Ibrahim, ketidaksukaan pelaku terhadap zikir itu ditengarai karena tersangka menganggap aktivitas ibadah tersebut bertentangan dengan fiqih yang dipahami pelaku.
“Menurut tersangka, dzikir itu dia anggap nyupang atau pesugihan,” ujarnya.
Mengutip dari situs resmi Kemenag, Nilai Indeks Kerukunan Umat Beragama (KUB) Jabar Tahun 2021 masuk dalam kategori baik.
Jabar memiliki nilai pada rerata nasional yakni 72,39 atau naik 4,93 poin dari tahun sebelumnya. Tapi, jika dilihat berdasarkan provinsi terbaik, maka Jabar tidak masuk dalam 10 besar. (hajinews)
Service Ac Jaksel Melayani Service Ac Rutin Bergaransi
29 Jul 2021 | 979
Jika kita merawat barang elektronik secara rutin tentu saja barang tersebut akan awet dan tidak cepat rusak, begitu juga dengan perawatan Ac dengan rutin bisa membuat ac akan awet dan udara ...
Bagaimana Cara Mengasuh Anak agar Tak Terbiasa Berbohong?
8 Jun 2020 | 1131
Cara mengasuh anak yang dilakukan oleh setiap orang tua pasti berbeda. Meskipun berbeda, namun mereka memiliki tujuan yang sama. Tujuan tersebut tentu adalah membuat anak menjadi pribadi ...
Kreasi Makanan Viral yang Bikin Penasaran Netizen
23 Jul 2024 | 119
Tren makanan viral semakin menjadi perbincangan hangat di media sosial. Kreasi-kreasi unik dan menarik dalam dunia kuliner selalu berhasil memikat perhatian netizen. Makanan viral menjadi ...
Anies Akhirnya Maju Pilpres 2024, Bakal Seru Nih
16 Sep 2022 | 709
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan akhirnya menyatakan siap untuk maju pada pilpres 2024 mendatang. Hal itu disampaikan Anies dalam wawancara dengan ...
Cara Menerapkan SEO Marketing untuk Penjualan
27 Jun 2024 | 58
SEO Marketing telah menjadi strategi yang sangat penting dalam pemasaran online. Dengan menerapkan teknik SEO yang tepat, bisnis bisa meningkatkan peringkat situs web mereka di hasil ...
Manfaat Bergabung dengan PAFI Bengkulu Selatan
24 Agu 2024 | 325
Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Bengkulu Selatan adalah organisasi profesi yang menaungi para apoteker dan ahli farmasi di Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu. Organisasi ini ...