Pelaku Pembunuh Bocah 6 Tahun Alami Gangguan Jiwa

Oleh Writer, 8 Maret 2020
Peristiwa pembunuhan yang terjadi kepada seorang bocah berusia 6 tahun di Jakarta Pusat telah menggegerkan dunia berita nasional. Hal ini menarik perhatian seorang psikolog anak, Seto Mulyadi atau Kak Seto. Apa yang terjadi pada pelaku pembunuhan salah satunya disebabkan oleh tidak adanya peran aktif lingkungan sosial tempatnya tumbuh dan berkembang. 

"Saya kira anak ini mengalami gangguan kejiwaan di mana tak ada lagi perhatian dan dukungan dari lingkungannya, jadi pelariannya ke gawai menonton tayangannya yang berpengaruh kekerasan itu," kata Kak Seto

Salah satu yang menandakan bahwa anak tersebut mengalami gangguan kejiawaan adalah berasal dari pengakuannya untuk membunuh tanpa ada rasa penyesalan. 

"Dia tak berempati sama sekali tak merasa bersalah juga, dia hanya melakukan apa pun untuk memberi kepuasan," tambahnya.

Sebelumya, Kak Seto telah membuat sebuah program yang telah disosialisasikan sejak tahun 2012 yaitu terkait pemberdayaan warga untuk menjadi wadah paling efektif dalam hal tumbuh kembang lingkungan.

"Jadi tambahkan seksi perlindungan anak di keorganisasian RT/RW yang bertugas mengumpulkan warga untuk mengingatkan saling peduli dengan anak dengan mendidik anak tanpa kekerasan dan pembiaran," jelasnya kembali.

Hal yang paling penting dalam tumbuh kembang anak adalah adanya peran orangtua untuk memberikan pengawasan terhadap pertumbuhan psikologis sang anak. 

"Ini menjadi peringatan keras kepada kita semua, karena dampaknya bisa seperti ini, karena ada reaksi. Jadi dalam teori hukum terhadap anak, selain menjadi pelaku, anak juga sebagai korban, korban yang menjerumuskan mereka menjadi pelaku kriminal, kita harus instropeksi," Kak Seto menandasi.

Artikel Terkait

Artikel Lainnya

 
Copyright © KilatUnik.com
All rights reserved