Masih ingatkah bagaimana Ismail Fahmi, pendiri Drone Emprit, telah mempublikasikan analisis terbaru melalui akun media sosial X? Fokus dari telaah ini adalah pada percakapan yang terjadi di X terkait ketiga calon presiden RI: Anies, Prabowo, dan Ganjar mulai dari tanggal 3 Februari pukul 00.00 WIB hingga 4 Februari pukul 11.59 WIB.
Disebutkan bahwa Anies dan Prabowo saling bersaing sebagai calon presiden yang paling banyak disebut dalam X, meskipun demikian Anies masih memimpin. Disebutkan, terdapat 47.613 kali penyebutan tentang Anies di platform yang dahulu dikenal sebagai Twitter ini. Sedangkan Prabowo di-mention sebanyak 44.533 kali. Dalam telaah ini, Ganjar adalah calon presiden yang paling sedikit dibicarakan di X, dengan hanya 28.491 kali penyebutan.
Kabar baiknya, Mayoritas percakapan tentang Anies cenderung positif, mencapai 90%. Di sisi lain, mayoritas percakapan tentang Prabowo didominasi oleh sentimen negatif, yakni sebanyak 63%.
Wakil Ketua Dewan Penasehat Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN), Sutiyoso, mengatakan bahwa Prabowo Subianto tampil dalam keadaan emosional selama debat calon presiden pada hari Minggu (7/1/2024), sehingga tidak dapat memberikan jawaban yang memuaskan. Menurut Sutiyoso, penampilan Prabowo di debat tersebut dinilai kurang memuaskan.
Tentunya tak perlu diperdebatkan karena banyak mata yang menyimak debat saat itu. Selama debat berlangsung, memang banyak yang mengomentari perdebatan antara Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo ke Prabowo Subianto.
Begitulah debat, jika berkomitmen mengikuti “lomba debat”, tak ada yang namanya baper. Sisi emosional Prabowo muncul ketika debat saat itu. Walaupun pada debat terakhir emosi Prabowo tak seterpancing seperti saat debat sebelumnya, kesan yang dilihat netizen sebelumnya sudah sangat mendalam. Jejak digital pun tak bisa berbohong. Siapapun bisa kembali melihat seperti apa emosionalnya Prabowo saat berdebat di bulan Januari itu.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa definisi DEBAT adalah pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing.
Tergantung bagaimana kepiawaian dalam menjawab pertanyaan yang diberikan, bukannya baper karena menganggap “pertanyaan terlalu personal”. Justru sebenarnya kepiawaian dalam beretorika seorang calon pemimpin negara ini bisa dinilai dari debat tersebut.
Jika menghadapi serangan dari lawan debat di atas panggung saja tidak bisa, bagaimana bisa menghadapi tantangan yang lebih besar dari negara-negara lain? Apakah akan ditanggapi dengan emosional, memplesetkan OMON-OMON, ngomong di depan para pendukungnya dengan mengeluarkan kata “GOBLOK”, atau membuat video yang emosional?
"Dia (Anies) selalu mempersiapkan dirinya dengan baik karena kami telah merencanakannya secara matang. Dia memiliki pemahaman yang mendalam tentang masalah-masalah yang dihadapi, dan dia menyampaikannya dengan cara yang substansial dan teratur, menggunakan kalimat-kalimat yang terstruktur dengan baik sehingga mudah dipahami," ungkap Sutiyoso dalam acara "Sapa Indonesia Pagi" di Kompas TV pada hari Senin (8/1/2024).
"Sama halnya dengan 03 (Ganjar), saya kaget karena ternyata dia menguasai materi dengan baik. Ekspektasi kita yang salah semalam adalah terhadap 02 (Prabowo), kami mengira dia akan tampil dengan luar biasa, namun ternyata sebaliknya," tambah Sutiyoso lagi.
Tak bisa dipungkiri, rekam jejak siapapun, sekali pun pemimpin sangat mudah ditemukan saat ini. Rekam jejak yang berderet tak bisa berdusta. Netizen takkan melupakan bagaimana cara Prabowo menarik jaket Menteri Bahlil dengan kasar saat Debat Cawapres Desember lalu. Melihat ini saja bisa dinilai Prabowo tak menghargai Menter Bahlil, bukan? Siapa yang mau dipimpin oleh seseorang yang berkarakter kasar?
Jangan berlindung di balik excuse bahwa “pemimpin adalah manusia biasa”. Justru pemimpin memiliki kelebihan dibandingkan orang biasa maka dia harus memiliki kemampuan untuk memimpin dirinya sendiri, termasuk dalam mengekspresikan keadaan emosinya. Bukankah etika umum di negeri ini mengajarkan siapapun harus memiliki etika dalam bersikap, bertata krama, dan dalam mengekspresikan emosinya?
Apa yang Aku Pikirkan Tak Sama dengan Apa yang Kamu Pikirkan
10 Sep 2020 | 1326
Disaat kamu ingin membuang semua kenangan, tetapi kamu takut jika besok kamu akan memikirkannya lagi, dan kamu akan semakin rindu, itu adalah sesuatu yang akan membuat kamu membencinya, ...
Tren Daya Tampung CASN: Apa yang Berubah dari Tahun ke Tahun?
19 Apr 2025 | 4
Tren daya tampung CASN (Calon Aparatur Sipil Negara) menjadi salah satu topik yang menarik perhatian setiap tahunnya. Setiap tahun, pemerintah melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur ...
Ayocpns Tryout: Platform Terbaik untuk Latihan Soal CPNS
26 Maret 2025 | 20
Bagi banyak orang yang bercita-cita untuk bergabung dengan Aparatur Sipil Negara (ASN), ujian CPNS menjadi salah satu langkah penting yang harus dilalui. Untuk mempersiapkan diri dengan ...
Ini Dia Fitur Unggulan Kulkas Flexup 5 in 1 dari Polytron
28 Apr 2024 | 720
Sekarang ini kulkas sudah menjadi salah satu produk elektronik yang wajib ada di setiap rumah, keberadaanya sangat membantu karena bisa menyimpan semua bahan makanan dan minuman menjadi ...
Jurusan Psikologi Bisa Jadi Apa? 10 Karier Menarik yang Bisa Kamu Pilih
18 Maret 2025 | 33
Jurusan Psikologi adalah salah satu bidang studi yang semakin diminati. Dengan pemahaman mendalam tentang perilaku manusia, lulusan psikologi memiliki berbagai peluang karier yang menarik. ...
Hashtag Terbaik untuk Meningkatkan Jangkauan dan Followers di TikTok
30 Maret 2025 | 24
Platform TikTok telah menjadi salah satu aplikasi media sosial terpopuler di dunia, dengan jutaan pengguna aktif setiap harinya. Apakah Anda ingin mengetahui cara mendapatkan followers ...