RajaKomen
Bakal Dipecat dan Ponsel Diretas, Pegawai KPK Nonaktif: Kami Tidak Takut

Bakal Dipecat dan Ponsel Diretas, Pegawai KPK Nonaktif: Kami Tidak Takut

29 Sep 2021
1272x
 | Ditulis oleh : Admin

Salah satu pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif, Tri Artining Putri menegaskan, adanya peretasan yang dilakukan oknum tak bertanggung jawab terhadapnya, tak akan menghentikan perjuangannya bersama 56 rekan lainnya yang akan didepak dari lembaga antirasuah tersebut pada Kamis, 30 September 2021.

Puput, sapaan akrab Tri Artining Putri, sebelumnya diberitakan menjadi salah satu korban dugaan peretasan yang dilakukan oleh pihak tertentu yang tak bertanggung jawab.

“Kami terus lanjut (berjuang). (Peretasan) Tidak akan membuat kami takut,” kata Puput saat dihubungi Suara.com pada Selasa (28/9/2021).

Meski tidak mengetahui tujuan upaya peretasan tersebut, namun dia menduga hal tersebut untuk menunjukkan, jika 57 pegawai KPK nonaktif yang akan dipecat berada dalam pengawasan oleh pihak-pihak tertentu.

“Mungkin mau menunjukkan bahwa kami diawasi atau bisa diapa-apakan,” kata Puput.

Puput mengungkapkan, peretasan terhadap pegawai KPK bukan suatu hal baru. Dia mengemukakan, sebelumnya ketika masih aktif di lembaga antikorupsi, rekan-rekannya juga mengalami hal serupa.

Pun peristiwa tersebut terjadi kembali pada 2019 bersamaan saat mereka menggelar aksi menolak revisi Undang -undang (UU) KPK.

“Tahun 2019 itu malah ada video teror sama pengambil (alihan) akun Instagram segala,” ujarnya.

Sebelumya, Penyidik nonaktif KPK Ronald Paul Sinyal mengungkapkan, ada dugaan upaya peretasan yang menimpa rekannya sesama pegawai KPK yang akan dipecat.

“Diambil nomornya sama orang yang nggak dikenal,” ujar Ronald di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi, Jakarta Selatan, Senin (27/9/2021).

Dia mengatakan peretasan menimpa sekitar delapan pegawai nonaktif KPK yakni, Christie Afriani, A Damanik, Rieswin Rachwell, Harun Al Rasyid, Waldi Gagantika (WG), Qurotul Aini (QA), Tri Artining Putri, dan Nita Adi Pangestuti.

Ronald mengemukakan, peretasan dilakukan terhadap aplikasi WhatsApp dan Telegram para pegawai nonaktif.

Peristiwa itu terjadi saat mereka menggelar ‘Kantor Darurat Pemberantasan Korupsi.’ Sekaligus bersamaan dengan selesainya, aksi unjuk rasa yang digelar ratusan massa Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di dekat Gedung Merah Putih KPK.

“Peretasan terjadi dalam rentang waktu yang bersamaan saat mereka mengikuti agenda kantor darurat pemberantasan korupsi, atau sesaat setelah mahasiswa selesai melaksanakan aksi demonstrasi” jelas Ronald.

Terhitung, tinggal dua hari lagi 57 pegawai KPK yang tidak lolos TWK akan didepak pada 30 September 2021. Mereka disebut akan dipecat secara hormat dari lembaga antikorupsi.(dbs)

(hajinews)

Berita Terkait
Baca Juga:
Meningkatkan Kesiapan Ujian dengan Tryout Online SD IPA Lengkap

Meningkatkan Kesiapan Ujian dengan Tryout Online SD IPA Lengkap

Pendidikan      

25 Jun 2025 | 78


Menghadapi ujian tidaklah mudah, terutama bagi siswa Sekolah Dasar (SD) yang harus memahami berbagai mata pelajaran, salah satunya adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Dalam menghadapi ...

sosmed viral isu legislatif 2029

Sosmed Viral Isu Legislatif 2029: Meningkatkan Kesadaran Publik Melalui Platform Digital

Politik      

19 Jun 2025 | 79


Di era digital seperti sekarang, sosmed viral isu legislatif 2029 menjadi salah satu topik yang banyak diperbincangkan. Berbagai platform media sosial digunakan untuk menyebarkan informasi ...

Inilah makna Isra Mi'raj agar manusia berbuat baik dan mencegah kejahatan

Inilah makna Isra Mi'raj agar manusia berbuat baik dan mencegah kejahatan

Pendidikan      

13 Jun 2024 | 268


Isra Mi'raj adalah peristiwa luar biasa yang dialami oleh Rasulullah SAW. Dalam tahun kesedihan beliau, Allah mengangkat Nabi Muhammad SAW dalam perjalanan Isra Mi'raj, yang ...

Aplikasi Tryout CPNS Gratis yang Dapat Diakses Offline

Aplikasi Tryout CPNS Gratis yang Dapat Diakses Offline

Pendidikan      

17 Maret 2025 | 138


Menjadi pegawai negeri sipil (PNS) merupakan impian banyak orang di Indonesia. Dengan status PNS, seseorang dapat menikmati berbagai keuntungan, seperti stabilitas karier dan tunjangan yang ...

pesantren al-masoem

Kegiatan Halaqah di Pesantren Modern Al Masoem: Diskusi Ilmiah Keislaman

Pendidikan      

8 Jul 2024 | 528


Pesantren Modern Al Masoem di Bandung merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam yang memadukan pendidikan formal dan pesantren. Sebagai sekolah menengah atas Islam di Bandung, Al Masoem ...

jasa like

Strategi Mempengaruhi Massa Melalui Media Sosial

Tips      

26 Apr 2025 | 112


Di era digital saat ini, media sosial telah menjadi alat yang sangat kuat untuk mempengaruhi massa. Dengan jutaan pengguna yang aktif setiap harinya, platform-platform seperti Facebook, ...